0

Wisudaaa! :D

Kemarin tepat tanggal 25 April 2013, alhamdulillah saya resmi menyandang gelar M.H. (Magister Hukum)…Suatu pencapaian yang cukup melelahkan untuk saya karena disamping saya kuliah, saya juga bekerja..Hehehehehe…
Prosesnya seperti saat saya wisuda S1.. Tapi bedanya, saya tidak ke salon melainkan dandan sendiri..Hehehee..Untung hijab saya juga mudah dan sudah cantik *dengan pita yang sudah dirangkai cantik* jadi hanya tinggal dipasang saja..Selain itu,untuk make-up, saya sudah punya foundation dan bedak compact powder yang merek P*geon, eyeshadow 3 warna dan lipstick merah..Hehehehehhee…
Berangkat jam 6 kurang sedikit dan sampai di GSP jam 6 lebih sedikit.. Lalu, tandatangan daftar hadir sekaligus sebagai tanda bahwa akan menerima ijazah..Karena kalau tidak tandatangan, ijazah tidak akan diberikan walaupun orang yang bersangkutan sudah hadir dan mengenakan toga..Begitcuuu…
Jam 7, para calon wisudawan dan wisudawati *termasuk saya* masuk ke GSP dan mengikuti prosesi wisuda.. Ada perasaan haru, deg-degan, senang, lega, dan bersyukur di saat menerima ijazah dari Dekan FHUGM..Hehehehehe…Lalu, setelah acara wisuda di GSP selesai, acara dilanjutkan dengan penerimaan Transkrip Nilai di Fakultas Hukum UGM yang diberikan oleh Pengelola MH UGM..Kira-kira jam 13.00, acara telah selesai dan Ijazah serta Transkrip Nilai telah saya terima dan alhamdulillah, saya tidak ada menemukan kesalahan apapun di dalamnya..

Meski, belum foto dengan keluarga dengan menggunakan toga wisuda,tapi saya senang sekali *acara yang selalu dilakukan oleh wisudawati atau wisudawan setelah lulus sebagai acara puncak pertama selain makan-makan tanda syukuran sebagai acara puncak kedua*

Semoga Gusti Allah mengabulkan permintaan saya.. Saya dijadikan abdi pendidik untuk adik-adik saya, meski ilmu saya masih sedikit.. Alhamdulillah,saya sudah mendapatkan tawaran dari PTS di Jakarta *PTS ini termasuk salah satu dari 5 PTS besar dan PTS ini punya kampus nasional dan kampus internasional *meski saya belum mengirimkan perangkat akademik dan mengikuti tes*.. tapi, saya sudah cukup jipeeeerr, pas liat profil member of faculty list-nyaa!!..

Wisuda bukan akhir segalanya..Tapi, awal segalanya.. Awal menuju *suasana* yang lebih layak dan bagus..Semoga ilmu saya barokah!!

Semangkaaaa!! Semangaaaaat!!! Semangkaaaaa!!

3

Wisuda (Graduation Day) dan bedanya S1 dan S2

Insya Allah, tanggal 25 April besok, saya resmi mendapat gelar M.H. (Magister Humoris) πŸ˜€ Saya sendiri tipe orang yang nggak begitu heboh dengan gelar di belakang nama saya.. Bahkan saya cenderung malas untuk mencantumkan gelar saya.. Jadi hanya nama saya saja yang ditulis..Hehehehe..

Ada bedanya wisuda Sarjana dengan Magister di Kampus saya..

Wisuda untuk Sarjana bisa dibilang paing heboh ya..Secara juga pencapaian paling utama dalam hidup untuk membenahi kehidupan selanjutnya..Untuk di kampus saya, pakaian wisudawati pun harus memakai baju nasional alias kebaya..Jadi,beraneka warna dan ragam kebaya pun dipakai oleh para wisudawati..Selain itu, aneka bentuk sanggul atau hijab yang berbunga-bunga dan warna yang match dengan kebayanya pun juga menghiasi Grha Saba Permana..Tak lupa, make up yang tebal dan *kadang* membuat pangling muka wisudawati pun juga menghiasi.. Saya termasuk di dalamnya lho.. Sampai-sampai, mata saya gatal karena tempelan bulu mata palsu. Pengen digaruk tapi nanti takut lepas.. Kalau ga dipasang, mata saya serasa nggak ada bulu mata karena pas didandanin, bedaknya tebal sekali dan bulu mata asli saya hampir nggak terlihat *selain efek eyeshadow dan alis mata*.. Untung hanya sehari.. Coba kalau sampai 1,5 hari sampai 2 hari.. Bisa mati berdiri saya!

Saya bersyukur wisuda pascasarjana ini lebih sederhana.. Bahkan sangat sederhana.. Baju yang dikenakan pun kemeja putih dan bawahan gelap.. Tidak harus hitam sih, tapi harus gelap.. Untuk wisudawati pun diperbolehkan untuk mengenakan celana panjang.. Yeesss!! πŸ˜€ πŸ˜€ πŸ˜€ Selain itu, seluruh wisudawan dan wisudawati harus memakai dasi kupu-kupu.. Agak nyeleneh sih menurut saya.. Mungkin sebagai gantinya dasi panjang karena ketutup toga.. Untuk wisuda kali ini, saya nggak ada persiapan apapun.. Hijab seadanya hanya saya ingin memakai warna hijau muda.. Selain itu, make up pun sendiri saja.. Mungkin saya nanti beli foundation sendiri dan bedaknya pakai bedak P*geon saja.. Lipstick yang warna soft saja..Hehehehee… Saya malah mau pakai celana warna abu-abu saja karena saya takut kesrimpet sama toga.. Hehehehe…

Buat saya pribadi, inti dari wisuda ini yang ingin saya dapatkan.. Yaitu Ijazah dan transkrip! πŸ˜€ Karena Alhamdulillah, saya sudah ditawari sebuah PTS di Jakarta yang hebat dan masuk ke jajaran 5 besar untuk dapat bergabung plus take home pay yang menurut saya, Alhamdulillah cukup besar.. Meski saya belum ikut tes karena saya belum apply akibat ijazah saya baru akan keluar bulan April. Tapi inilah yang saya inginkan.. Melewatkan wisuda dengan sederhana tapi mendapatkan pekerjaan yang lebihΒ  luar biasa dan lebih hebat dari wisuda saat S1! πŸ˜€

Uwaaaah, leganya nggak terkira dan bersyukurnya nggak habis-habis.. Dapat ilmu dan titel serta pekerjaan yang diidamkan πŸ˜€ Alhamdulillah *tanpa tambahan sesuatu ya*

0

Obral Buku..

Toko buku yang paling besar se Indonesia *saya rasa dan saya pikir* bikin agenda obral buku-buku.. Hampir semuanya dijual dengan harga yang murah..Hehehee..Saya sendiri juga penyuka buku *tapi nggak semuanya sih*.. Cari-cari buku terutama novel karya Clara Ng.. Tapi sayangnya nggak ada..Memang koleksi yang saya cari itu termasuk koleksi novel yang cukup lama buatannya.. Sekitar tahun 2005-2006.. Saya pikir memang masih ada,tapi ternyata nggak ada..Secara juga diterbitkan via toko buku itu juga *pikir saya*.. Yasudah deh,cari lain kali saja.. Mungkin di toko buku tetangga sebelah, novel itu masih ada.. πŸ˜€

0

Kartu Pos?

Beberapa hari kemarin, saya menemukan kartu pos yang lucuuu sekali.. Ditambah lagi, latar warna kartu pos tersebut warna kuning! Warna favorit saya!

Kartu pos itu bertuliskan

“DAKKOCHAN”Β  dan dibawahnya bertuliskan “BRAND”

Ada gambar boneka Dakkochan dengan ukuran besar *cukup menjadi sentral* dan di bagian paling bawah bertuliskan Boneka Dakocan sangat populer pada tahun 1960an..

Di bagian belakang kartu tersebut, terdapat 3 kolom, antara lain

Β Β Β Β Β Β  Kolom paling kiri bertuliskan INDONESIA POSTCARD TEMPO DOELOE dan REDESIGN oleh agusleonardus@gmail.com

Β Β Β Β Β Β  Kolom bagian tengah bertuliskan

“KARTOEPOS” dibawahnya ada tulisan “BRIEFKAART” dan dibawahnya ada tulisan huruf Mandarin China atau Hanzi yang menerangkan tulisan Kartu Pos

Β Β Β Β Β Β  Kolomnya paling kanan bertuliskan PRANGKO STAMP

Di bawah 3 kolom tersebut atas 2 kolom besar

Β Β Β Β Β Β  Kolom bagian kanan : cukup memuat tulisan bagi pengirim dan di paling bawah ada tulisan

Naam __________

Adres _________

Β Β Β Β Β Β  Kolom bagian kiri : untuk identitas pengirim atau identitas orang yang dituju..

Saya beli lho, kartu pos ini.. Lucu sekali bentuk dan gambarnya.. Harganya murah meriah Rp 3000,- Memang sekarang, sepertinya Kartu Pos sudah tidak jaman lagi ya.. Padahal itu bisa dijadikan sebagai warisan yang tidak ternilai lho.. Bayangkan 20-25 tahun lagi.. Mungkin Kartu Pos sudah tidak ada lagi di pasaran dan anak cucu kita mungkin sudah tidak bisa menemukannya lagi..

Maka dari itu, saya ingin menyimpan dan mengkoleksinya.. Memang, saya bukan pengoleksi Kartu Pos, tapi saya ingin mengumpulkan beberapa yang saya suka πŸ˜€

Terima kasih untuk Bapak Agus Leonardus yang sudah mendesain kembali Boneka Dakkochan.. Saya salah satu penyuka Boneka itu πŸ˜€

0

Gaya Mahasiswa saat Ujian

Minggu ini,saya ngawas 3 hari untuk ujian.. Lumayan seru dan menjadi hal yang baru bagi saya.. Selain itu, saya diberikan tugas untuk mengawasi kelas yang cukup besar, sekitar 40-50 mahasiswa.. Sebenarnya saya biasa saja mengawasnya.. Tapi,memang jadi luar biasa bagi mereka..
Pada dasarnya, saya memaklumi kalau ada mahasiswa yang lirik ke meja teman sebelahnya.. Karena saya juga tahu, tulisan temannya itu juga belum tentu terbaca dengan jelas.. Saya hanya melihat dan menatap tajam dengan mata mahasiswa tersebut sesering mungkin supaya dia merasa terawasi.. Dan biasanya, mata mahasiswa tersebut langsung pura-pura lihat ke atas serasa pemikir*..Hehehehe…Lucuuuu πŸ˜€
Akan tetapi, beda halnya kalau mahasiswa tersebut sudah komat-kamit mulutnya dengan teman sebelahnya.. Untuk pertama kali mahasiswa tersebut komat-kamit itu, saya masih bisa maklumin dan hanya menatap tajam dan menegurnya.. Begitu, dia melakukannya untuk selanjutnya, maaf, saya tidak ada ampun.. Nama dan NIM-nya akan saya tulis dengan keterangan terlihat bertanya dengan teman sebelahnya meski sudah ditegur oleh petugas ujian..

Jadi ingat saat saya melakukan ujian πŸ˜€ πŸ˜€ πŸ˜€ Cenderung lamaaaa sekali mengerjakannya sampai waktunya habis sampai-sampai teman saya mangkel kalau nungguin saya ujian.. Hehehehehe.. Tapi, selama saya sekolah, SD, SMP, SMU (kecuali kelas 2 dan kelas 3 dimana saya bandel “doyan cabut” karena gurunya nggak asyik sama sekali tapi tidak curang untuk ujian) dan kuliah, saya selalu sportif dalam mengerjakan ujian. Apapun hasilnya! Apapun itu! Kalau memang hasilnya jelek, ya diulang alias remedial atau belajar lagi atau ikut les atau minta ajarin teman..

Tapi, jangan untuk berbuat curang dengan tanya sana sini.. Toh, belum tentu juga teman yang dimintai jawaban itu benar.. Iya bukan?

0

Awal Jaga Ujian

Hari ini, saya jaga ujian.. Untuk pertama kalinya… Untung ditutor dengan kilat dan saya tidak mengalami kesulitan.. Peserta ujian diberi tenggat waktu 15 menit untuk masuk ruang ujian.. Apabila lebih dari 15 menit, mahasiswa diminta untuk ke ruangan prodi dan membawa surat rekomendasi.. Kemudian, tas para peserta ujian diletakkan di depan (muka ruang kelas) apabila ujian sifatnya close book.. Lalu, 30 menit kemudian, saya mengedarkan daftar hadir untuk ditandatangani oleh peserta dan saya membubuhkan paraf di kartu ujian mereka.
Setelah selesai, saya mengawasi mereka dengan berjalan hilir mudik di antara mereka.. πŸ˜€

0

Musisinya semakin Kreatif dan Banyak!

Sebagai mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota yang terkenal dengan makanan Gudeg, saya suka jalan-jalan ke Malioboro.. Termasuk sampai tadi malam.. Tapi, ada yang berbeda rupanya.. Musisi jalanan yang membentuk suatu orkestra mini dengan peralatan sederhana semakin banyak jumlahnya..
Biasanya, saya menjumpai ada 2-3 musisi orkestra mini ini tampil di sepanjang jalan Malioboro.. Bahkan tidak ada. kalau habis diguyur hujan atau sedang diguyur hujan.. Tapi tadi malam, saya sempat hitung ada 4 orkestra mini dan 1 musisi orkestra mini yang dadakan *sepertinya*.. Padahal, Yogya habis diguyur hujan cukup deres..
Untuk 4 musisi orkestra mini ini mereka rapi, lho.. Memakai seragam kaos dengan warna senada dan ada tulisannya.. Terlihat rapi dan tidak murahan.. Alat-alat musiknya pun juga lebih variatif..
Tapi, ada yang menarik saya.. Untuk 1 musisi orkestra yang dadakan itu, mereka tampil di paling ujung jalan Malioboro *depan benteng Verdebrug* (maaf kalau saya salah tulis).. Mereka hanya memakai drum dan kecrekan seadanya serta tidak memakai seragam.. Yang lebih lucunya, salah satu anggotanya bergaya layaknya conductor sambil memainkan kecrekan dan menari.. Gayanya juga seperti sang penari lho! Dia juga menarik beberapa pengunjung *ibu-ibu* untuk menari bersamanya.. Jadi. banyak sekali yang menari diiringi orkestra mini itu..Lucu dan kreatif sekali! Sayangnya, atraksi mereka di dekat lampu merah.. Jadi, nggak banyak pengunjung yang bisa menikmati atraksi mereka..
Tapi, saya memang salut dengan kota ini.. Membebaskan masyarakatnya untuk berkreasi dengan cara yang kreatif. Tapi, saya berharap masyarakatnya juga harus sadar untuk melakukannya dengan cara yang damai dan sopan πŸ˜€

0

Semuanya 1 paket!

Kemarin saya mengurus dokumen Surat Keterangan Sehat di Puskesmas milik kampus.. Berangkat sudah agak siang sekitar jam 9.30 lebih.. Sampai sana, antriannya ramai banget.. Loket ada 2 bagian yang dibuka tapi hanya 1 orang yang melayani.. Alhasil. antriannya panjang dan kacau.. Kebanyakan ibu-ibu dan bapak-bapak yang meminta pelayanan dengan memakai Askes *Asuransi Kesehatan* (note : saya ingin bahas Askes di lain waktu deh) Maklum, namanya juga Puskesmas dan memang dikhususkan untuk masyarakat yang kurang mampu..
Saya antri dengan sebisa saya mungkin.. Meski, para ibu itu sudah menyodorkan kartu Askesnya untuk minta diproses *anyway, mereka antri bukan secara vertikal melainkan secara horizontal dan menyerong dengan gaya mendesak orang yang antri di dpena saya (di depan loket) dan termasuk saya* tapi saya berusaha sabar..
Ketika saya sudah di depan loket persis, saya langsung nanya dengan mbak-nya..Meski, saya sempat melihat ada reaksi ibu yang di samping saya, beliau merengut karena jatahnya saya ambil.. *maaf ya,Bu,ini jatah saya karena saya sudah antri dan ibu baru datang dan langsung nyelak* — ungkapan dalam hati saya..
Saya (S): Mbak, saya mau urus surat keterangan sehat
Pegawai (P): Iya, mbak. Mau berapa lembar?
S: *termenung sebentar* Nggak dibilangin berapa lembarnya sih, Mbak.. Saya minta 1 lembar saja deh”
P: Baik,mbak..
Dia langsung sobekkan kertasnya dan menyodorkan ke saya untuk diisi
P: Mbak, tolong diisi dulu
S: Oke,mbak.. (saya langsung minggir ke loket sebelahnya dan ternyata ada satu petugas *seorang Bapak* yang sedang mengurusi administrasi pembayaran (perasaan saya nggak lihat pas saya antri deh..dia muncul dari mana ya?*pikir saya*)
Setelah saya isi, tanpa pikir panjang, saya serahkan saja formulir surat keterangan sehat itu ke Bapak itu, daripada saya serahkan ke pegawai Mbak itu.. Ngeri sekali lihat antriannya.. Saya harus desak-desakan dengan ibu-ibu yang sudah berumur.. Kalau saya kena sumpah serapahnya, saya bisa jengkel juga nantinya..
S: Bapak, ini sudah saya isi. Lalu bagaimana?
P: Tolong, tinggi badan dan berat badannya diisi juga, Mbak
S: Oke,pak.
Saya sudah isi lengkap.. Akhirnya saya serahkan lagi..
P: Biayanya Rp 10.000, mbak
Saya serahkan uang pas..
S: Ini uangnya,Pak..
P: Tunggu bentar ya,mbak..

Nggak sampai 30 menit, surat keterangan sehat itu diserahkan si Bapaknya..
Olalalaaaaaa kwek kweeek… Akhirnya surat didapat dengan biaya murah pula! Betapa senang dan leganya saya.. Alhamdulillah.. πŸ˜€

0

Surat Keterangan Sehat

Surat ini merupakan surat yang wajib dilampirkan pelamar pada saat melamar pekerjaan.. Tapi memang tidak seluruh instansi mensyaratkannya. Hanya instansi negeri, BUMN, atau beberapa swasta..Bahkan ada beberapa perusahaan yang mensyaratkan surat keterangan sehat yang ditambahkan dengan surat bebas buta warna..
Hari ini, saya mau mengurus surat ini..Dulu, saat mau masuk kuliah lagi, saya sudah mengurusnya sih..Tapi, mahal. Masa’, saya bayar Rp 300.000 hanya untuk mendapatkan surat itu? Hari ini saya mau ngurus di Puskesmas saja.. Semoga, saya nggak keluar biaya banyak..
Lalu, diperiksa apa saja? Setahu saya, saya diperiksa tensi dan pemeriksaan biasa dan ditanya punya alergi atau tidak? Sudah deeh… Dokter langsung keluarin surat nya.. Dengan catatan, kita dalam keadaan sehat.. Tapi, kalau kita tidak dalam keadaan sehat, tentunya dokter nggak akan keluarkan surat ini dong yaa…

0

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

Dokumen yang satu ini memang menjadi salah satu dokumen yang wajib dipenuhi oleh setiap pelamar untuk melamar pekerjaan..Nggak terkecuali perusahaan swasta maupun instansi negeri.. Maka dari itu ada beberapa hal yang bisa saya bagi untuk mendapatkan dokumen itu

1. Surat pengantar dari RT dan RW di tempat tinggal kamu
2. Surat pengantar dari Kelurahan di wilayah domisili kamu
3. Surat Pengantar dari Kecamatan di wilayah domisili kamu
Ketiga dokumen ini penting dan wajib kamu urus dari jauh-jauh hari sebelumnya..Namanya juga minta tandatangan Pak RT dan Pak RW..hehehe..Bisa saja mereka ada halangan jadi mungkin butuh waktu yang lama..
Sedangkan, untuk di Kelurahan dan Kecamatan,biasanya nggak lama sih..Sebisa mungkin, kamu urus semua dokumen di pagi hari jadi siang atau sore (paling nggak jam 15.00) sudah selesai (1 hari)..Tapi,kalau kamu mau urus santai, ya nggak masalah..
4. Fotokopi KK (Kartu Keluarga)
5. Pas foto.. Untuk ini, kamu lebih baik siapkan seluruh ukuran (4×6), (3×4), dan (2×3) dengan jumlah 10-15 lembar..Lebih baik banyak daripada kurang dan kamu mesti cetak lagi.. Untuk beberapa kota, ada yang mewajibkan untuk tahun kelahiran genap dan ganjil dengan latar foto warna yang berbeda.. Saya juga nggak tahu persisnya karena di Kota saya tidak diterapkan.. Tapi lebih baik kamu siapkan foto dengan latar belakang biru dan merah dengan ukuran pas foto yang lengkap dan jumlah yang banyak.. Atau, kamu bisa cari tahu dulu apakah tahun kelahiran genap memakai pas foto dengan latar merah atau biru dan tahun kelahiran ganjil memakai pas foto dengan latar merah atau biru.. Tapi, saya rasa pas foto nggak mungkin nggak kepakai.. Kamu pasti lampirkan di berkas lamaran kerja kan?
6. Fotokopi KTP (ingat yang masih berlaku)…Saya sendiri belum tahu untuk e-KTP. seperti apa bentuknya dan dapat difotokopi atau tidak
Kesemua dokumen itu, kamu harus siapkan untuk memproses SKCK pertama kali.. Selain itu, kamu harus datang pagi-pagi karena kamu juga masih diminta untuk mengisi formulir-formulir dan yang lainnya yang diminta oleh pihak kepolisian setempat..

Lalu, untuk yang perpanjangan, bagaimana?
1. Dokumen SKCK yang asli
2. Fotokopi KTP
3. Pas foto.. Lebih baik kamu siapkan dengan ukuran yang lengkap 4×6, 3×4, dan 2×3 dan juga berwarna dengan latar foto merah dan biru dan jumlahnya 4-6 lembar.
4. Fotokopi KK
5. Fotokopi Ijazah terakhir..
Untuk 2 syarat yang terakhir ini (Fotokopi KK dan Ijazah) diterapkan di Kota saya.. Nggak tahu kalau di kota lain.. Tapi, nggak ada salahnya kalau kamu siapkan saja daripada kamu bolak-balik…Hehehe.. Selain itu, kamu juga masih diminta untuk mengisi formulir-formulir yang diminta (disinilah pas foto dibutuhkan).

Ada hal lain yang kamu perlu tahu dan rancang.. Biasanya SKCK ini berlaku 3 bulan atau 6 bulan.. Kalau di kota saya, Kota Bekasi hanya berlaku 3 bulan.. Tapi, kalau teman saya di Kota lain, SKCK nya berlaku 6 bulan.. Kamu harus atur dalam membuatnya agar tidak antri parah.. Biasanya penerimaan CPNS itu sekitar bulan Juni-Juli..Jadi, saran saya kamu bisa urus di bulan Mei karena akan berlaku sampai bulan Agustus (untuk 3 bulan) ataupun bulan November (untuk 6 bulan).. Tapi,kalau kamu mau antri panjang, ya nggak apa-apa, kamu bisa urus mepet mungkin Juni atau Juli..Hehehe.. Tapi, saya rasa itu akan memakan waktu sementara penerimaan CPNS sudah dibuka dan juga mungkin masih membutuhkan dokumen-dokumen yang lainnya seperti Kartu Kuning, Keterangan belum menikah, dan yang lainnya..
Jadi, kamu harus pintar-pintar atur waktu agar stamina juga terjaga di saat waktu ujian.. Bukannya kecapekan karena urus dokumen-dokumen πŸ˜€

Ohya, kamu juga harus siapkan uang untuk biaya pengurusan..Untuk harganya tergantung ya dari tiap instansi..Tapi setahu saya dan yang saya alami di Kota saya.. Untuk di Kelurahan Rp 10.000 (untuk jasa mengetik), Kecamatan, biayanya kurang lebih Rp 20.000, dan di Kepolisian tempat saya sekitar kurang lebih Rp 50.000 (saya lupa) tapi yang jelas ada biaya administrasinya… Memang sih, setiap instansi itu harus memasang dengan jelas berapa biaya yang dipatok dan harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah Kotamadya atau Kabupaten.. Tapi, saya males berdebat dan ujung-ujungnya takut dipersulit kalau tidak membayar. Sedangkan, kita butuh kan? Memang dilema, apalagi saya juga Sarjana Hukum..Di satu sisi, saya ingin tanya dasar hukumnya mereka melakukan pungutan itu apa tapi di satu sisi lainnya, saya juga jobseeker… Bisa aja nanti mereka mengulur-ulur dokumen saya disaat tahu nama saya atau bisa saja dokumen saya nggak dikeluarkan.. Bisa nangis saya 😦

Tapi, menurut saya selama masih biayanya logis, saya masih akan bayar… Tapi enggak tahu ya kalau menurut kamu.. Yaa itung-itung saja, kita menabung pahala lewat membayar-membayar itu dan semoga pekerjaan yang kita idam-idamkan dapat diperoleh.. Aamiin.. πŸ˜€